Rabu, 11 Agustus 2021

Kehamilan Kembar dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Kehamilan Kembar dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

A. Kembar Identik dan Kembar Fraternal

Bayi kembar dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kembar identik dan kembar fraternal. Kembar identik atau disebut juga kembar monozigotik terbentuk ketika telah terjadi pembelahan satu sel telur yang sudah mengalami proses fertilisasi antara 1-14 hari setelah konsepsi. Apabila pembelahan zigot terjadi di awal pembuahan (1-3 hari) maka pada umumnya embrio akan memiliki satu plasenta serta memiliki kantong ketuban yang berbeda. Namun, jika pembelahan terjadi setelah 14 hari, maka kemungkinan terjadinya kembar siam (pembelahan tidak sempurna, sebagian tubuh menjadi menempel) menjadi lebih tinggi. Bayi yang dihasilkan dari proses ini hanya memiliki sedikit perbedaan. Pada umumnya bayi pada kembar identik juga memiliki jenis kelamin yang sama. Hal tersebut membuat kembar identik biasanya memiliki wajah dan fisik yang serupa satu sama lain.

Kembar fraternal atau disebut juga kembar dizigotik terbentuk ketika dua sel telur yang berbeda mengalami fertilisasi oleh dua spermatozoa yang berbeda. Dua proses fertilisasi pada kembar fraternal ini tidak selalu terjadi di waktu bersamaan. Secara karakteristik, bayi pada kembar fraternal pada umumnya memiliki 50% gen yang sama, kemungkinan secara fisik maupun jenis kelamin dapat muncul perbedaan.

B. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

1. HIV/AIDS

HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. HIV dapat ditularkan dari orang tua yang terinfeksi kepada anaknya melalui tranfusi darah, pergaulan bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang seperti narkoba.

2. Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan di mana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker serviks disebabkan oleh HPV (Human papilloma virus), merokok, hubungan seksual pertama yang dilakukan usia dini, berganti-ganti pesangan seksual, gangguan system kekebalan tubuh, pemakaian pil KB, dan infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus,oviduk,ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar linfe panggul


3. Gonore

gambar bakteri Neisseria gonorrhoeae

Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing pada laki-laki, serta keputihan berwarna kuning hijau pada perempuan. Penyakit ini menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.

4. Kehamilan di Luar Kandungan (Ectopic Pregnancy)

Kehamilan di luar kandungan adalah kehamilan dimana sel telur (ovum) yang sudah di buahi (oleh spermatozoon) tidak berada (implantasi) di rongga rahim (endoterium). Faktor penyebab kehamilan di luar kandungan dapat terjadi karena gangguan transport hasil pembuahan dari tuba ke rongga rahim. Dapat pula sebagai akibat kelainan hasil pembuahan itu sendiri yang memang memiliki potensi kehamilan di luar kandungan.

5. Tumor Dan Kanker Payudara

Kanker payudara atau Carcinoma mammae adalah kanker pada jaringan payudara. Salah satu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan pada payudara, erosi atau eksema puting susu serta keluarnya cairan (nipple discharge).

6. Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak di obati, bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.

7. Herpes Simplex Genitalis

Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anusda vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Kemudian pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil yang selanjutnya menjadi pecah dan menimbulkan luka.

8. Keputihan (Kandidiasis vaginalis)

Penyakit ini terjadi pada perempuan dengan cir-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus, dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.

9. Epididimistis

Epididimistis adlah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.

Rabu, 17 Februari 2021

Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi

1. Dampak terhadap Lingkungan

Tanaman atau hewan transgenik memiliki susunan gen yang telah dimodifikasi, baik ditambahkan suatu gen atau dilakukan pengurangan suatu gen organisme tersebut. Organisme transgenik ini jika tidak dikelola dengan baik, akan dapat mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak plasma nutfah. Plasma nutfah merupakan materi yang membawa sifat suatu makhluk hidup. Proses pencemaran tersebut dikenal dengan polusi gen. Misalnya, pengembangan tanaman jagung transgenik yang tahan terhadap herbisida, jika jagung transgenik ini ditanam di lahan alami, maka serbuk sari dapat membawa gen jagung transgenik dan menyerbuki jagung alami. Penyerbukan seperti ini membuat gen-gen pada jagung alami terkontaminasi dengan gen-gen dari tanaman jagung transgenik Tanaman transgenik biasanya merupakan tanaman unggul. Sifat unggul ini membuat petani lebih cenderung menanam tanaman transgenik (monokultur) dan tidak lagi menanam tanaman lokal. Akibatnya, tanaman lokal (bukan tanaman transgenik) akan menjadi langka. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah plasma nutfah. Penggunaan tanaman transgenik juga dapat menimbulkan hama baru yang lebih kuat daripada hama sebelumnya dan mengganggu keseimbangan ekosistem.


2. Dampak terhadap Kesehatan

Banyak masyarakat yang khawatir bahwa pengembangan tanaman dan hewan transgenik berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan di dalam organisme transgenik terdapat kombinasi gen baru, yang jika dikonsumsi oleh manusia dikhawatirkan dapat memicu munculnya penyakit pada beberapa orang yang sensitif terhadap zat yang dihasilkan oleh organisme transgenik. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tanaman kedelai transgenik yang mengandung gen dari kacang Brazil dapat memicu reaksi alergi pada orang tertentu yang sensitif terhadap kacang Brazil. Meskipun demikian, tidak semua orang mengalami reaksi alergi karena mengkonsumsi produk tanaman atau hewan transgenik. Beberapa produk bioteknologi lainnya, seperti alkohol dapat disalahgunakan untuk dibuat menjadi minuman beralkohol yang apabila dikonsumsi terus menerus dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.


3. Dampak terhadap Sosial dan Ekonomi

Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang ekonomi dan sosial. Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan pertanian transgenik yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi sangat berlimpah dengan kualitas sangat baik. Tindakan ini tentunya dapat membuat petani tradisional kalah bersaing dalam pemasaran, sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi petani tradisional. Jika masalah ini terus berlanjut, maka akan menimbulkan kesenjangan perekonomian yang semakin besar. Begitu juga apabila negara yang sudah maju dalam mengembangkan organisme transgenik memasarkan produknya dalam perdagangan internasional, tentunya produk negara berkembang akan kalah. Akibatnya penghasilan negara pun dapat berkurang. Kondisi ini juga dapat membuat negara berkembang menjadi tergantung pada produk negara maju.


Studi Kasus!

Tempe merupakan makanan khas Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengonsumsi tempe, sehingga kebutuhan dan ketersediaan tempe sangat tinggi. Tempe diproduksi dalam skala besar oleh pabrik tempe. Pabrik-pabrik tersebut akan menghasilkan limbah berupa kulit dan ampas biji kedelai. Berdasarkan permasalahan itu coba analisislah pertanyaan berikut.

1. Apa dampak limbah yang dihasilkan oleh pabrik tempe bagi lingkungan?

2. Menurutmu, bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi keberadaan limbah dari pembuatan tempe?


Silahkan berdiskusi dengan memberikan komentar 

Format komentar : 

-nama/kelas

-komentar


Senin, 15 Februari 2021

Rekayasa Genetika

Bioteknologi modern dikembangkan berdasarkan rekayasa dan manipulasi DNA. Rekayasa genetika inilah yang dapat menghasilkan organisme yang memiliki susunan gen dengan kromosom yang sudah dimanipulasi sesuai kebutuhan manusia sehingga dapat diperoleh sifat yang menguntungkan. Produk hasil rekayasa genetika ini sering disebut dengan istilah produk rekayasa genetika (PRG) atau Genetically Modified Organism (GMO). Bagaimana rekayasa genetika tersebut dilakukan? Teknik rekayasa genetika dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut. 

1. Menyiapkan potongan DNA yang mengandung gen tertentu dari makhluk hidup lain, misalnya gen tahan serangan hama. Pemotongan DNA ini dilakukan dengan bantuan enzim endonuklease restriksi atau enzim pemotong. 

2. Menyiapkan vektor atau perantara misalnya menggunakan plasmid Ti yang diambil dari bakteri Agrobacterium tumefaciens atau menggunakan virus tertentu. Plasmid adalah suatu DNA dalam bakteri yang berbentuk sirkuler dan mampu melakukan duplikasi atau penggandaan secara mandiri. Secara alami plasmid dapat ditransfer ke dalam sel lain dengan membawa gen tertentu. 

3. Menggabung atau merekombinasi potongan DNA yang mengandung gen tertentu dengan plasmid Ti menggunakan enzim ligase, sehingga dihasilkan plasmid Ti yang telah mengandung gen tertentu yang dikehendaki. 

4. Memasukkan plasmid Ti yang telah mengandung gen dimaksud pada sel-sel tanaman. 

5. Tanaman akan mendapatkan DNA yang mengandung misalnya gen “tahan serangan hama” dan tumbuh menjadi tanaman yang memiliki sifat tahan terhadap serangan hama


Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-rekayasa-genetika/


Daftar Pustaka
Kristianti, Yohana. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran IPA Semester Genap. Jakarta : Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kamis, 10 September 2020

ENERGI DAN KALOR

Ilustrasi

 

1. Energi

 Setiap benda memiliki energi, energi yang dimiliki benda dibedakan menjadi energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang bergerak, contohnya angin, air terjun, dan kipas angin yang berputar. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena keadaan dan kedudukan benda tersebut.

Energi potensial dibedakan menjadi :

1. energi potensial gravitasi, yaitu energi potensial yang dimiliki tiap benda akibat kedudukannya pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi. contoh : aliran air dari bendungan mampu menggerakkan generator pembangkit listrik

2. energi potensial pegas, yaitu energi potensial yang dimiliki tiap benda elastis akibat simpangannya terhadap posisi setimbang contohnya pegas, ketapel, dan busur yang direnggangkan


Jumlah energi yang dimiliki suatu benda atau zat disebut energi dalam (U).

 U = U2U1

 keterangan:

U = perubahan energi dalam

U2 = energi dalam pada keadaan akhir

U1 = energi dalam pada keadaan awal

 

2. Kalor

Kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan temperatur. Satuan kalor sama dengan satuan energi yaitu joule. Adakalany satuan yang dipakai adalah kalori atau kilokalori.

1 joule = 0,24 kalori                                1 kalori = 4,18 joule

 

Rumus jumlah kalor:

 

atau

  

Keterangan :

Q = jumlah kalor (J)

m = massa zat (gram)

T = perubahan temperatur (T akhir - T awal) (oC atau oK)

c = kalor jenis (J/goC atau  J/goK)

C =  kapasitas kalor  (J/oC atau  J/oK)

 


Rumus kalor Laten

Q = m x L

keterangan

L = kalor laten (J/g)

 

Contoh soal: 

Berapa jumlah kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 250 gram air dari temperatur 30 oK menjadi 100 oK. Kalor jenis air = 4,18 J/goK.

Jawab  

Q = m x c x T

Q =  250 g x 4,18 J/goK x (100-30)K

Q = 73.150 J


Sumber : Ernavita dan Tine Maria Kuswati. 2016. Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta:PT Bumi Aksara.