Langsung ke konten utama

Kehamilan Kembar dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Kehamilan Kembar dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

A. Kembar Identik dan Kembar Fraternal

Bayi kembar dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kembar identik dan kembar fraternal. Kembar identik atau disebut juga kembar monozigotik terbentuk ketika telah terjadi pembelahan satu sel telur yang sudah mengalami proses fertilisasi antara 1-14 hari setelah konsepsi. Apabila pembelahan zigot terjadi di awal pembuahan (1-3 hari) maka pada umumnya embrio akan memiliki satu plasenta serta memiliki kantong ketuban yang berbeda. Namun, jika pembelahan terjadi setelah 14 hari, maka kemungkinan terjadinya kembar siam (pembelahan tidak sempurna, sebagian tubuh menjadi menempel) menjadi lebih tinggi. Bayi yang dihasilkan dari proses ini hanya memiliki sedikit perbedaan. Pada umumnya bayi pada kembar identik juga memiliki jenis kelamin yang sama. Hal tersebut membuat kembar identik biasanya memiliki wajah dan fisik yang serupa satu sama lain.

Kembar fraternal atau disebut juga kembar dizigotik terbentuk ketika dua sel telur yang berbeda mengalami fertilisasi oleh dua spermatozoa yang berbeda. Dua proses fertilisasi pada kembar fraternal ini tidak selalu terjadi di waktu bersamaan. Secara karakteristik, bayi pada kembar fraternal pada umumnya memiliki 50% gen yang sama, kemungkinan secara fisik maupun jenis kelamin dapat muncul perbedaan.

B. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

1. HIV/AIDS

HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. HIV dapat ditularkan dari orang tua yang terinfeksi kepada anaknya melalui tranfusi darah, pergaulan bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang seperti narkoba.

2. Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan di mana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker serviks disebabkan oleh HPV (Human papilloma virus), merokok, hubungan seksual pertama yang dilakukan usia dini, berganti-ganti pesangan seksual, gangguan system kekebalan tubuh, pemakaian pil KB, dan infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus,oviduk,ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar linfe panggul


3. Gonore

gambar bakteri Neisseria gonorrhoeae

Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing pada laki-laki, serta keputihan berwarna kuning hijau pada perempuan. Penyakit ini menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.

4. Kehamilan di Luar Kandungan (Ectopic Pregnancy)

Kehamilan di luar kandungan adalah kehamilan dimana sel telur (ovum) yang sudah di buahi (oleh spermatozoon) tidak berada (implantasi) di rongga rahim (endoterium). Faktor penyebab kehamilan di luar kandungan dapat terjadi karena gangguan transport hasil pembuahan dari tuba ke rongga rahim. Dapat pula sebagai akibat kelainan hasil pembuahan itu sendiri yang memang memiliki potensi kehamilan di luar kandungan.

5. Tumor Dan Kanker Payudara

Kanker payudara atau Carcinoma mammae adalah kanker pada jaringan payudara. Salah satu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan pada payudara, erosi atau eksema puting susu serta keluarnya cairan (nipple discharge).

6. Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak di obati, bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.

7. Herpes Simplex Genitalis

Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anusda vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Kemudian pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil yang selanjutnya menjadi pecah dan menimbulkan luka.

8. Keputihan (Kandidiasis vaginalis)

Penyakit ini terjadi pada perempuan dengan cir-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus, dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.

9. Epididimistis

Epididimistis adlah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi

1. Dampak terhadap Lingkungan Tanaman atau hewan transgenik memiliki susunan gen yang telah dimodifikasi, baik ditambahkan suatu gen atau dilakukan pengurangan suatu gen organisme tersebut. Organisme transgenik ini jika tidak dikelola dengan baik, akan dapat mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak plasma nutfah. Plasma nutfah merupakan materi yang membawa sifat suatu makhluk hidup. Proses pencemaran tersebut dikenal dengan polusi gen. Misalnya, pengembangan tanaman jagung transgenik yang tahan terhadap herbisida, jika jagung transgenik ini ditanam di lahan alami, maka serbuk sari dapat membawa gen jagung transgenik dan menyerbuki jagung alami. Penyerbukan seperti ini membuat gen-gen pada jagung alami terkontaminasi dengan gen-gen dari tanaman jagung transgenik Tanaman transgenik biasanya merupakan tanaman unggul. Sifat unggul ini membuat petani lebih cenderung menanam tanaman transgenik (monokultur) dan tidak lagi menanam tanaman lokal. Akibatnya, tanaman

Dormansi

1.1. Pengertian Dormansi Dormansi adalah keadaan dimana perkecambahan dan pertumbuhan terhenti dalam rentang waktu tertentu akibat adanya faktor – faktor internal maupun eksternal. Meskipun perkecambahan dan pertumbuhan terhenti namun aktivitas metabolik tetap berjalan walaupun rendah. Dormansi terjadi pada biji, tunas, spora, dan organ – organ penyimpan cadangan makanan seperti umbi, subang, rhizoma, bonggol dan bulbi. Secara umum dormansi dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu dormansi primer dan dormansi sekunder. Pada dormansi primer terdiri dari 2 macam yaitu dormansi eksogen dan dormansi endogen. Dormansi eksogen merupakan keadaan dimana tidak terjadi perkecambahan akibat tidak memadainya faktor – faktor seperti suhu, cahaya, dan air. Dormansi ini dapat dipatahkan dengan skarifikasi, pemanasan, pendinginan (chilling), perendaman dalam air mendidih, serta pergantian suhu drastis. Sedangkan dormansi endogen dapat dipatahkan dengan perubahan fisiologis seperti pemasakan embrio ru