Sejenak mengingat kota itu,
membuat aku menguras kembali memori otakku tentang Juli di Vallendar. Rasanya
begitu singkat, namun penuh cerita. Vallendar, sebuah kota yang dilalui sungai Rhein
dan diliputi gunung – gunung cantik nan megah mengelilingi kota nan sibuk itu.
Di kota inilah aku lewati 30 hari musim panas di bulan Juli 2008 itu.
Ehmm….semuanya tampak kurindukan.
Tepatnya di daerah Koblenz aku
menghabiskan 30 hari itu, dengan belajar, bermain, cerita, dan pengalaman luar
biasa yang tentunya tak pernah absen dari ingatanku hingga detik ini.
Khayal….mungkin itu yang awalnya
tertanam dibenakku. Ya, karena rasanya jauh dari kata “mungkin” untuk aku pergi
ke negara itu tanpa beasiswa itu.
Mengingat kota itu, seakan
membuatku meraba kembali tiap moment yang tak terlupakan. Hari keberangkatan, sarapan
pagi di mensa, makanan yang asing tapi juga penuh rasa eksotik, ruang kelas
yang besar, kamar tidur di lantai 3, lif dan tangga - tangga itu, bentangan
halaman nan luas, rumput – rumput hijau yang cantik, serta suhu yang kadang tak
bersahabat, hahHHH semuanya kurindukan.
Mungkin hanya sepenggal kalimat
ini yang wakilkan perasaanku kala itu, “Deutschland ist sehr schoen und
wunderbar” :)
Komentar
Posting Komentar