Das Alles Fuer Meine Eltern

...akan kusimpan segala kenangan ini kawan, kala kita bersama sama menempuh masa - masa indah, masa - masa sulit, kebahagian, kebimbangan, kejenuhan, tawa, dan duka serta segala yang kita hadapai kala berada di bangku kuliah ini. Tempat yang ajari banyak hal  . . . upzzz agaknya dimanapunnn selalu ngeksis ya, ahahahaha... :P sampe - sampe lagi praktikum pun tetep aja ngeksis,,, "kelamaan nungguin permen larut ya" :) Nah kalo yang ini gara - gara kelamaan nungguin dosen yang gak dateng - dateng nih, hoho..ya sembari mengisi kekosongan di kelas yang ukurannya cukup luas (luasss banget !! :) )) Emmm ada tiga dara cantik gaya - gaya asikkk, berasa model beud, ciaaahhhhh ahaha...peace nek, peace mimu, peace lugu, keknya langsung lolos kok kalau ikut audisi model - model gitu, ckckckck Hadeghhh yang ini ni sok berani banget deh megang uler, kalo saya sih ogah hahaha...takut.com. yayayayaya daripada disuruh foto sama uler mending saya mundur aja deh (a

Sejenak mengingat kota itu, membuat aku menguras kembali memori otakku tentang Juli di Vallendar. Rasanya begitu singkat, namun penuh cerita. Vallendar, sebuah kota yang dilalui sungai Rhein dan diliputi gunung – gunung cantik nan megah mengelilingi kota nan sibuk itu. Di kota inilah aku lewati 30 hari musim panas di bulan Juli 2008 itu. Ehmm….semuanya tampak kurindukan. Tepatnya di daerah Koblenz aku menghabiskan 30 hari itu, dengan belajar, bermain, cerita, dan pengalaman luar biasa yang tentunya tak pernah absen dari ingatanku hingga detik ini. Khayal….mungkin itu yang awalnya tertanam dibenakku. Ya, karena rasanya jauh dari kata “mungkin” untuk aku pergi ke negara itu tanpa beasiswa itu.     Mengingat kota itu, seakan membuatku meraba kembali tiap moment yang tak terlupakan. Hari keberangkatan, sarapan pagi di mensa, makanan yang asing tapi juga penuh rasa eksotik, ruang kelas yang besar, kamar tidur di lantai 3, lif dan tangga - tangga itu, bentangan halaman nan luas